APENSO INDONESIA

header ads

DEMOKRASI AKADEMIS

DEMOKRASI AKADEMIS

Oleh: Gempur Santoso

(Dosen Umaha Sidoarjo)


Demokrasi. Itulah yang dianggap menjadi pilihan paling baik saat ini. Bahkan di dalam sistem pendidikan nasional (sisdiknas), salah satu tujuan pendidikan adalah memberi kesempatan peserta didik untuk belajar demokrasi. Tentu ada tujuan pendidikan lainnya.

Demokrasi. Berasal dari kata: demos, artinya rakyat. Dan kata: krasi, artinya bisa kraton, bisa kerajaan, bisa juga pemerintahan. 

Jadi demokrasi bisa diartikan mendapatkan pemimpin berasal dari rakyat. Untuk mendapat pemimpin dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Itu juga selaras dengan "republik". Re artinya kembali. Publik artinya masyarakat umum (rakyat). Republik bisa diartikan kembali ke rakyat. Jadi kedaulatan rakyat menjadi penting.

Oleh karena itu demokrasi menjadi pilihan. Rakyat ingin dipimpin oleh rakyat. Bukan dipimpin oleh konglomerat, bukan burjuis, bukan nekolim (neokolonialisme), ataupun bukan penjajah bentuk apapun.

Dalam skop (wilayah terbatas). Kata "rakyat" bisa jadi anak buah atau anggotanya. Bisa jadi, demokrasi untuk mendapatkan pemimpin dari anggota, oleh anggota, untuk anggota.

Secara demokrasi. Dalam memilih pemimpin. Bisa secara permusyawatan, musyawarah dan mufakat. Bisa juga langsung pemilihan, suara terbayak terpilih menjadi pemimpin.

Kalau pakai permusyawatan. Secara metologis akademis. Maka besar sampel dari populasi bahwa kesimpulan hasil dari sampel dapat digeneralisasikan ke popolasi.

Demokrasi secara akademis, jangan sampai hasil keputusan permusyawaratan (sampel) tidak sesuai dengan suara terbanyak dari rakyat (populasi).

Mari berdemokrasi. Bukan demokarasi intervesi ataupun demokrasi instruksi. Biarlah domokrasi berjalan alami sesuai hati nurani bagi yang memiliki hak.

(GeSa)


Posting Komentar

0 Komentar