APENSO INDONESIA

header ads

JARAK BUKAN JADI PENGHALANG UNTUK SILAHTURAHMI DI MASA PANDEMI COVID-19

“JARAK BUKAN JADI PENGHALANG UNTUK SILAHTURAHMI DI MASA PANDEMI COVID-19“

(Gambar Ilustrasi)

Oleh : Banu Atmoko
Apenso Indonesia


Silaturahmi adalah salah satu amalan umat muslim untuk menyambung tali persaudaraan. Silaturahmi dapat kita lakukan kapan saja, namun amalan ini menjadi salah satu agenda utama saat momen hari raya Idul Fitri atau Lebaran.

Umumnya saat lebaran tiba, umat muslim selalu berbondong-bondong untuk mudik atau pulang ke kampung halaman. Seolah mudik telah menjadi tradisi tahunan bagi umat muslim. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menyambung silaturahmi dengan keluarga dan sanak saudara.

Silaturahmi adalah amalan utama karena mampu menyambungkan apa-apa yang putus. Oleh karena itu, silaturahmi memiliki keutamaan atau manfaat yang luar biasa. Manusia tidak akan pernah lepas dari kesalahan dan dosa. Biasanya, hal ini bisa menyebabkan suatu hubungan terputus. Untuk menyambungkan tali yang sudah terputus, umat muslim dianjurkan untuk bersilaturahmi. 

Secara bahasa, silaturahmi berasal dari kata shilah yang memiliki arti hubungan dan rahim artinya kerabat. Rahim sendiri juga berasal dari kata Ar Rahmah yang berarti kasih sayang atau menjalin kekerabatan. Hal ini sebagaimana dalam salah satu hadits, yang artinya: "Bukanlah bersilaturrahim orang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang bersilaturrahim adalah yang menyambung apa yang putus." (HR Bukhari).

Menjalin silaturahmi dengan sesama juga menjadi salah satu sarana kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pasalnya saat kita mau menyambung silaturahmi dan memperlakukan manusia dengan baik, berarti kita telah menjalankan perintah Allah SWT. 

Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra ia berkata sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman: "Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau?" Ia menjawab: iya. Dia berfirman: "Itulah untukmu".

Menjaga kerukunan dan keharmonisan. Selain dapat mendekatkan diri dengan Allah SWT, silaturahmi juga dapat menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan sesama. Momentum saling memaafkan saat bersilaturahmi dapat membuat hubungan menjadi rukun. 

Pasalnya setiap manusia tidak akan pernah lepas dari kesalahan dan dosa, sehingga sudah tentu seseorang akan minta maaf dan saling memaafkan. Seseorang yang memutus tali silaturahmi, maka dianggap sebagai perusak bumi. Bahkan, ia juga akan menerima kutukan dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam salah satu hadis berikut, Rasulullah SAW bersabda: "Tak akan masuk surga pemutus tali silaturahmi". (HR. Bukhari dan Muslim). 

Dijauhkan dari Neraka. Manfaat silaturahmi berikutnya ialah dijauhkan dari neraka. Seseorang muslim yang menjalin kembali tali silaturahmi maka akan dijauhkan dari neraka. Sebagaimana dalam salah satu hadis berikut ini, yang artinya: "Engkau menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi." (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam menjalin silahturahmi di masa Pandemi sangat sulit dilakukan, tetapi tidak untuk keluarga besar Sumawe. Dimana pada hari Minggu, 8/8/2021 keluarga besar Sumawe/ Sumber Manjing Wetan mengadakan silahturahmi keluarga yang di Tangerang, Pucang, Krian, Rungkut, serta keluarga penulis sendiri. 

Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui link https://meet.google.com/nph-bvfy-zzx. Dimulai pukul 15.30. Dalam kesempatan ini, yang menjadi admin adalah bapak SYAHRUL FARIS selaku Kepala SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya yang juga sahabat dari penulis.

Alhamdulilah, keluarga dari Tangerang bude Wat, mbak Kesi, mas Udin ikut gabung dari Rungkut lek Soewarno juga hadir. Yang dinantikan oleh keluarga besar Sumawe yaitu keponakan dari penulis yaitu CHYNTIA PRAJNA WULANDARI. Begitu CHYNTIA ikut bergabung suasana sedang riang semua.

Menurut penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjalin silahturahmi dan mengakrabkan antar saudara yang jauh agar tidak kepaten obor. 

Dalam kesempatan tersebut juga, di pimpin doa oleh mas Udin untuk kesehatan dan kesembuhan dari Mama penulis yang sedang sakit. Tepat pukul 17.15 kegiatan silahturahmi ini berakhir. Semoga keluarga besar Sumawe sehat semua, berkah barokah selamanya.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat




Posting Komentar

0 Komentar