APENSO INDONESIA

header ads

GURU SMP PGRI 6 SURABAYA DAN SDS AL-IKHLAS SURABAYA MENJADI GURU PROFESIONAL DENGAN IKUT WEBINAR UNTUK BELAJAR MENGATASI MENU MPASI DI TENGAH PANDEMI

GURU SMP PGRI 6 SURABAYA DAN SDS AL-IKHLAS SURABAYA MENJADI GURU PROFESIONAL DENGAN IKUT WEBINAR UNTUK BELAJAR MENGATASI MENU MPASI DI TENGAH PANDEMI

(Gambar Ilustrasi)

Oleh : Banu Atmoko
apensoindonesia.com


Badan Kesehatan Dunia (WHO) menekankan bahwa makanan pendamping ASI atau MPASI untuk bayi boleh diperkenalkan saat bayi berusia 6 bulan. 

Mengapa demikian? 

Di usia 6 bulan, bayi umumnya sudah menunjukkan tanda siap MPASI. Waktu pengenalan MPASI merupakan hal yang penting karena dapat memengaruhi kesehatan bayi di masa yang akan datang. Pemberian MPASI 6 bulan dikatakan berhasil jika dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. Selain itu, MPASI juga diharapakan bisa membantu melatih bayi menelan dengan baik (tidak tersedak) dan tidak melebihi kapasitas kerja sistem pencernaan.

Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi yang baru pertama kali belajar makan sebaiknya diberikan tekstur makanan saring (haluskan) dan lama-lama meningkat menjadi lumat (dihaluskan). Jadi, usahakan untuk menyajikan berbagai daftar menu MPASI yang bertekstur saring, lumat, dan halus agar mudah dimakan oleh bayi 6 bulan. 

Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi yang baru pertama kali belajar makan sebaiknya diberikan tekstur makanan saring (puree) dan lama-lama meningkat menjadi lumat (mashed). Jadi, usahakan untuk menyajikan berbagai daftar menu MPASI yang bertekstur saring, lumat, dan halus agar mudah dimakan oleh bayi 6 bulan. 

Biasakan juga untuk menerapkan jadwal makan bayi secara teratur setiap harinya. Baru seiring bertambahnya usia bayi, Anda mulai bisa mengubah teksturnya secara perlahan. Biasanya, di usia 9-11 bulan tekstur makanan bayi sudah berubah menjadi cincang halus (minced), cincang kasar (chopped), dan finger food bayi. 

Membuat makanan bayi sebenarnya tidak jauh berbeda seperti saat ibu menyiapkan makanan untuk anggota keluarga lainnya. Hanya saja, tekstur dan pilihan olahan makanan mungkin harus lebih Anda perhatikan karena kemampuan makan si kecil yang belum sempurna. 

Tidak perlu bingung saat akan menyediakan menu makanan pendamping ASI (MPASI) bagi bayi. Namun, pastikan Anda memberikan menu MPASI campuran dan bukan MPASI tunggal untuk bayi.

Sebagai Guru yang profesional, tidak hanya menguasai materi pembelajaran apalagi di masa Pandemi COVID-19 seperti saat ini, dimana Guru harus dituntut untuk selalu kraetif. Dimana Guru – guru di SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7-9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir pada hari Sabtu, 14/8/2021 mengikuti Webinar tentang mengatasi menu MPASI di tengah Pandemi yang diadakan via Zoom dengan link : https://us02web.zoom.us/j/81703932487?pwd=N1VCSlJ3R0ovRVcxVjhueTB5dG9sUT09.



Dimana Guru – guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut, bahkan Guru SMP PGRI 6 Surabaya aktif dalam bertanya walaupun acara tersebut diadakan sore hari jam 15.00 tapi mereka antusias dan semangat mengikuti kegiatan tersebut

Menurut penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya mengungkapkan bahwa Guru hebat dan profesional tidak hanya menguasai 1 materi, tetapi Guru profesional harus menguasai segala bidang termasuk masalah ASI di masa Pandemi saat ini.  

Semoga dengan banyak belajar menimba ilmu Guru – guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya mampu mengantarkan GENERASI EMAS UNGGUL untuk berkarya dan berprestasi.

#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat



Posting Komentar

0 Komentar