APENSO INDONESIA

header ads

SELAMAT KELAHIRAN ATAU ULANG TAHUN

SELAMAT KELAHIRAN ATAU ULANG TAHUN


Oleh : Gempur Santoso


Budaya Jawa, setahu saya. Terutama hari kelahiran. Yang dipakai weton. Pakai hitungan hari dan pasaran. Hari: senin, selasa, rabu, kamis, jum'at, sabtu, dan minggu. Pasaran: pon, wage, kliwon, legi, dan pahing.

Dalam satu weton ada 36 hari. Artinya weton ketemu weton butuh waktu 36 hari. Contoh: senin pahing ketemu senin pahing lagi jika dihitung butuh waktu 36 hari. Itu disebut selapan (=36 dino/hari).

Budaya Jawa. Biasanya ada slametan (selamatan) hari lahir setiap selapan dino atau 36 hari sekali.

Budaya Jawa itu menggunakan almanak/kalender Jawa. Mirip almanak tahun hijriah. Dihitung menggunakan perputaran rembulan (malam).

Jadi, hari kelahiran budaya Jawa butuh 36 hari sekali. Slametan. Biar manusia yang lahir itu selalu selamat. Saat mengarungi hidup di dunia.

Bentuk selamatan. Bisa jenang sengkolo. Atau bubur sengkolo. Arti sengkolo itu adalah marabahaya. Bubur sengkolo artinya terhindar dari marabahaya. Slamet tidak ada aral melintang. Tidak kekurangan apapun saat di dunia. Dan, bisa mengumpulkan sangu (bekal) untuk menuju ke akhirat, nanti. Selamat.

Selamatan hari lahir pada budaya Jawa. Bisa bubur sengkolo. Atau, apa saja makanan. Diberikan bisa diantar atau diundangkan tetangga kanan, kiri, muka, dan belakang. Setidaknya minimal ganjil 5 tetangga. Bisa lebih. Mirip sedekah. Memang sedekah.

Dulu. Tempat makanan itu beserta jenang sengkolo bernama takir. Takir adalah sebuah tempat berbentuk kubus segi empat, dibuat dari daun pisang, diikat dengan biting (semscam tusuk gigi). Saat ini, bisa pakai keranjang eroh (terbuat dari plastik). Atau lainnya.

Saat ini. Budaya kelahiran Jawa ada terutama di daerah pedesaan. Atau, pinggiran kota. 

Untuk masyarakat kota, sebagian besar menggunakan budaya "ulang tahun". Walau ada juga yang pakai weton.

Budaya ulang tahun. Merupakan budaya kelahiran. Dihitung menggunakan tanggal dan bulan saja. Ada setiap tahun, sekali.

Menggunakan almanak masehi. Atau tahun masehi. Yang hitungannya menggunakan perputaran matahari (siang).

Yang saya ketahui. Bentuk budaya ulang tahun ada kue tar. Ada lilin. Kemudian, lilin yang menyala itu. Ditiup oleh yang berulang tahun. Terus semua tepuk tangan. Sambil bernyanyi "selamat ulang tahun". Atau, "potong kue nya". Atau "happy birthday to you".  "Selamat ulang tahun, panjang umur, dan bahagia"

Terus yang ada di situ, ikut merayakan,  mengucapkan "selamat" untuk yang berulang tahun. Sambil bersalaman. 

Menurut saya semua baik. Semua ingin selamat. Syukur diniati sedekah terhadap sesama. Ikhlas. Bukan ingin "wah", "bukan mengharap pujian dari orang lain". 

Kalau Anda, pakai budaya apa? Harus berbudaya. Sebab "budaya menunjukan bangsa". 

Semoga selamat dan bahagia untuk semua. Salam sehat...aamiin yra.

(GeSa)



Posting Komentar

0 Komentar