APENSO INDONESIA

header ads

MEDIA ALAT TAK MENGGANTIKAN MANUSIA


MEDIA ALAT TAK MENGGANTIKAN MANUSIA


Oleh : Gempur Santoso


Bayi cenger...(baru lahir) sampai usia dewasa. Tak pernah sekolah. Tak pernah mendapat pendidikan. Apakah bisa hidup dan survive hidup?. Selama makan, mungkin hidup. Dan, bisa hidup. 

Tuhan yang Maha Tahu, sebab mati dan hidup milik Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhan Memberi Kehidupan.

Bayi cenger...sampai usia dewasa. Dididik dengan belajar digital online, sendiri. Hanya kebutuhan makan disiapkan. Belajar sendiri. Mendidik dirinya sendiri. Apa yang terjadi? Belum tahu. Sebab belum ada kejadian seperti itu. Semoga tak ada percobaan semacam itu. Tetaplah belajar bersama - sama manusia.

Ada istilah "education for all" (pendidikan untuk semua). Manusia belajar dengan manusia. Manusia mempelajari alamnya. Manusia mempelajari biologi tumbuhan dan hewan. Menjaga ekosistem. Semua untuk manusia. Agar selamat dan hidup nyaman aman di dunia.

Alat belajar tepatnya adalah media belajar : handphone, computer, internet, termasuk aplikasinya, online, serba digital, dan lain - lain.

Pendidikan jelas oleh manusia, untuk manusia. Bisa hidup bersama. Agar jasmani dan rohaninya bisa utuh sebagai manusia.

Bukan hidup tanpa manusia. Bukan hidup tidak dengan manusia. Tetapi hidup bersama dengan manusia. Bahkan industri yang serba mesin robot digital, tetap menggunakan manusia. Dengan manusia. Bersama manusia.

Saya pernah mendapat cerita dari teman baik saya. Putra beliau, sampai terakhir dikuliahkan juga di jurusan teknik.

Suatu saat. Diam - diam, sang anak jurusan teknik itu membeli buku judul semacam "hubungan sesama manusia". Ayahnya tahu, diam. Ayahnya menyadari. 

Seorang lelaki, masa kuliah itu. Jurusan teknik, hampir semua temannya lelaki. Jarang berkomunikasi dengan lain jenis. Sudah semakin tua. Semester akhir. Belum punya pacar (calon pendamping hidup). 

Dia mulai belajar sosial. Termasuk belajar cara interaksi dengan lain jenis. Diawali membaca buku. Mungkin, agar mudah dan tidak keliru.

Kalau manusia, terus menerus sejak masa belajar di bangku sekolah/kuliah. Hanya berinteraksi dengan alat/media tanpa dengan manusia, apa yang terjadi?. Sangat mungkin kesulitan berinteraksi dengan manusia. Allahualam...Tuhan yang maha tuhu.

Sebaiknya online digital tetap diletakkan sebagai media saja, media belajar, yang tidak mungkin bisa menggantikan manusia. Manusia memiliki daya hidup, nalar, dan qolbu. Sementara, media atau alat tak memilki. 

Media digital online hanya sebagai alat untuk manusia, agar menjadi mudah mencapai tujuannya saja. Dan, membuat semakin mudah. 

Semakin banyak alat/media ditemukan, semoga berbuat kebaikan semakin mudah.

Semoga semua sehat...aamiin yra.

(GeSa)





Posting Komentar

0 Komentar