APENSO INDONESIA

header ads

ADRI : ORTU REPOT - TETAP PIKNIK DI ALAM TERBUKA

ADRI : ORTU REPOT - TETAP PIKNIK DI ALAM TERBUKA


Presiden ADRI, Dr. H. Achmad Fathoni Rodli, MPd (Rektor UMAHA)

Oleh : apensoindonesia.com


Ahli Dosen Republik Indonesia (ADRI). Di perkumpulan itu. Saya mencoba mengikuti. Seminar internasional. Daring.

Acara dibuka oleh Presiden ADRI bapak Dr. H. Achmad Fathoni Rodli. Ia juga sebagai Rektor Umaha Sidoarjo. Dalam acara itu sekaligus sebagai narasumber.

Semua narasumber memaparkan ide - ide. Semua ide baik.

Menurut saya. Ada dua ide faktual. Saat ini. Yakni : pertama, saat ini pendidikan merepotkan orang tua. Dan, kedua, kalau berwisata alias piknik di tempat alam terbuka lebih save (aman, nyaman).

Menurut saya dua hal itu. Faktual. Sesuai zaman pandemi covid saat ini. Perlu mendapat perhatian. Agar selamat. Tetap aman. Tetap bahagia.

Pertama. Zaman pandemi ini. Memiliki efek ke orang tua. Sebab pengajaran dalam pendidikan pakai daring (dalam jejaring). Semua siswa begitu. Termasuk mahasiswa.

Terutama untuk siswa. Orang tua menjadi repot. Repot pengadaan handphone atau laptop. Sibuk paketan (pulsa) internet. Lebih sibuk lagi anak - anak saat kesulitan. Menjadi sasaran adalah orang tua. Seolah orang tua ikut sekolah. Atau seolah orang tua menjadi murid. 

Guru via internet, daring. Tanpa tatap muka. Audio visual, daring. Kadang membacakan menjelaskan PPT alias power point. Di layar media daring. Terus guru memberi tugas pada murid.

Tugas dari guru kepada murid via daring. Saat murid tak tahu jawaban. Murid klabakan. Sasaran orang tua diharap membantu anaknya. Orang tua menjadi sibuk. Ikut belajar.

Padahal teori pendidikan : jangan bertanya murid kalau guru belum menjelaskan secara jelas kepada murid.

Seperti belum tahu kok ditanya. Jelas murid tidak bisa. Belum tahu. 

Yang menjadi sasaran murid adalah orang tua. Yang di rumah. Mencarikan dan menjelaskan pada anaknya. Itupun kalau orang tua tahu, mengerti.

Ada abekdot orang tua. Maunya membantu anaknya. Soal tugas : "gambarlah segitiga sama kaki". Orang tua malah menggambar pakai kakinya. Membuat sulit bukan kepalang.

Jari - jari kaki diberi bulpoint. Terus menggambar sama (pakai) kaki. Jelas sulit. Apalagi tak pernah menulis pakai kaki. Biasa pakai tangan.

Padahal maksudnya. Tetap pakai jari tangan. Menggambar segitiga. Kedua sisi kanan dan kiri segitiga itu sama panjang. Eeee...mmm..

Daring. Memang kadang membuat miss comonication. Apalagi saat alat tidak bagus. Sinyal internet tidak bagus. Suara menjadi pelan. Kremresek. Kadang hilang. Tak bersuara.

Bagi murid. Terutama murid masih anak - anak. Jelas orang tua menjadi sasaran anaknya. Para orang tua harap sabar ya.

Ide yang ke dua. Piknik atau wisata di alam terbuka. Di zaman pandemi. Ini jelas menguntungkan kesehatan bagi yang piknik.

Alam terbuka. Bisa di hutan alam terbuka. Di pantai alam terbuka. Jelas oksigen melimpah di alam terbuka.

Piknik di alam terbuka. Bukan di dalam gedung. Bukan alam artifisial dalam gedung. Bukan pantai artifisial dalam gedung. Itu pun bisa senang. Piknik. Tapi oksigen tidak sebebas di alam bebas. Di alam luas.

Di alam bebas. Oksigen yang dihirup manusia. Memiliki nilai ambang batas (NAB/thershold value) 19% - 21%. Sehat.

Kita tahu. Dalam proses metabolisme membutuhkan makanan yang dimakan, air, dan oksigen.

Kalau oksigen yang dihirup dari udara, kurang. Jelas akan mempengaruhi proses metabolisme.

Metabolit hasil metabolisme. Dalam tubuh diubah menjadi ATP (adenosin tri phospat). Dan ATP itu yang diubah menjadi energi.

Energi. Sebagian pun memperkuat daya tahan tubuh (imun). 

Jelas, jika kekurangan oksigen. Akan membuat proses metabolisme tidak aerobik sempurna. Akhirnya energi pun tidak terbentuk maksimal.

Jika terjadi akumulasi kekurangan oksigen. Tentu akan akumulasi pula kekurangan energi. 

Oleh karena itu. Sering saya beri saran. Bagi yang pakai masker. Sering seringlah bernafas secara tarik nafas yang kuat. Biar tidak kekurangan oksigen secara akumulasi.

Di alam bebas. Rekreasi. Atau piknik. Atau wisata. Akan bebas bernafas. Di alam luas. Hirup oksigen yang banyak. Sesuai NAB oksigen. Istilahnya VO2 maks. Tentu jangan halangi saat bernafas. Oksigen sangat penting untuk hidup.

Orang tua harus tetap sabar. Rekreatif. Riang. Sehat.

Semoga semua sehat....aamiin yra.

(GeSa)


----Lampiran foto saat daring----

(Gambar 1)


(Gambar 2)




Posting Komentar

0 Komentar