APENSO INDONESIA

header ads

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) : KANG GARENG TERJEBAK LONGSOR

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) :


KANG GARENG TERJEBAK LONGSOR
Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalisme Apenso Indonesia



Rombongan Kereta Kencana Kang Gareng melaju kencang melintasi Jalan Lurus Tanpa Hambatan (JLTH) secara mulus tanpa kendala yang berarti Lima menit Kereta Kencana berlalu melewati JLTB tepatnya di kilo meter 7 terjadilah musibah yang tidak terduga beberapa ruas tanah ambles atau ambrol.

Kang Gareng : "Ya untung setelah rombongan saya lewat, jalan di kilometer 7 ambrol atau longsor," ungkap Kang Gareng penuh semangat.

Petruk : "Ke Batu cari tukang cukur, untuk itu perlu bersyukur Kang ..semua sudah diatur sang pencipta jagad," ucap Petruk tanpa basa-basi.

Kang Gareng : "Ya Truk, memang yang paling penting bersyukur, bukan kita hanya diberi rejeki ekonomi saja tapi juga rejeki keselamatan dan kesehatan," ucap Kang Gareng sembari menambahkan JlTH sebenarnya belum waktunya ambrol atau longsor jika dibuat dengan perencanaan yang matang.

Petruk : "Ke Gresik mampir sik masalah matang, apa buat JLTH itu seperti merebus bisa setengah matang, pastinya sudah dikaji dan dihitung secara detail dan rumit Kang. Jangan berpikiran negatif," jelas Petruk yang juga pernah ikut Diklat Proses Pengkajian Jalan Lurus Tanpa Hambatan Sekalipun (PLUTAHS).

Kang Gareng : "Ya sip Truk..negatif itu tambah lebih lolos dari Virus Bahaya Sekali (VBS), tapi berpikiran negatif itu memang dilarang dalam ketentuan kitab Romo Semar, sebenarnya bukan mengkaji lagi tapi mengevaluasi. Mengapa Ambles atau Longsor ? hanya itu persualannya..ee persoalannya Truk," terang Kang Gareng seterang cahaya purnama.

Petruk : "Bentul dibawa pria bongsor, persoalannya masalah longsor, tidak perlu dikaji lagi yang penting solusi dan kedepannya harus lebih diteliti lagi kekuatan dan kemampuan serta kekuatan tanah," beber Petruk yang tidak ingin menyalahkan berbagai pihak tentang JlTH longsor.

Kang Gareng : "Okey Truk yang penting kerabat kerja saya tidak kena musibah longsor. Mari selalu bersyukur untuk dulur-dulur suwe ora jamu, jamu pisan puyer campur beras. Suwe gak ketemu pisan seger waras," tandas Kang Gareng sembari meninggalkan Petruk.

Petruk : "Ke Tasik lewat Delanggu, Sik Tunggu Kang," Teriak Petruk yang sudah ditinggal Kang Gareng dalam jarak 7 meter.



🌸AHAD BERKAH🌸

SELAMAT PAGI & SEMANGAT BERAKTIVITAS
JAGA KESEHATAN & KEBERSIHAN
---------





Posting Komentar

0 Komentar