APENSO INDONESIA

header ads

MASUK SEKOLAH?


MASUK SEKOLAH?


Oleh : Gempur Santoso


Kesehatan penting. Semua orang butuh sehat. Saat wabah pandemi coronavirus, patuh protokol kesehatan. Agar terhindar sakit maupun kematian.

Petunjuk pemeritah sangat penting. Pemerintah melindungi rakyatnya. Selaku rakyat, patuh pemimpin. Kita pun sudah belajar dan diajari patuh pemimpin.

Sekitar enam bulan pandemi coronavirus ini. Salah satunya proses pendidikan terganggu. Anak peserta didik dilarang masuk kampus atau sekolah. Menghindari berkumpul jarak dekat. Agar tidak tertular virus corona.

Anak peserta pendidikan, harap tetap belajar. Tetap diajari guru/dosennya. Pakai media pembelajaran daring (dalam jejaring on line).

Dalam daring, anak didik ada yang pakai handphone (hp), ada yang pakai laptop. Namum, semakin lama menimbulkan masalah pemikiran dan di lapangan.

Pertama. Anak-anak kecil PAUD (pendidikan usia dini), SD (sekolah dasar), hingga anak usia sekolah menengah. Dalam hp berbagai gambar dan tulisan yang belum waktunya anak kecil tahu, menjadi ada yang tahu. Belum siap mental.

Memang ortu (orang tua) harus mendampingi anak-anaknya. Tetapi tidak semua orang tua bisa. Sebab pada hari kerja ada yang mencari nafkah (kerja), atau yang lain.

Kedua. Tidak semua ortu punya duit yang cukup. Tidak semua ortu kaya. Ada yang kekurangan. Untuk membeli hp. Juga, ada yang kesulitan membeli paket internet.

Menurut anak yang saya tanya. Anak ini kelas empat SD. Tiap minggu mengahbiskan uang sekitar enam puluh ribu rupiah. Untuk sekolah media daring. Ketemu guru, via daring. Mengetahui tugasnya, via daring. Semua daring.

Pernah diisi paket on line lima belas ribu, tidak cukup. Ibunya sambat. Kebetulan ibunya sebagai pembantu rumah tangga.

Ketiga. Akibat kesulitan membeli paket on line internet. Sebagian anak sekolah cangruk (duduk sambil minum) di warkop (warung kopi) free wifi.
Selain itu, banyak waktu. Anak-anak bisa memanfaatkan kluyuran malam.

Terus bagaimana?

Saat ini coronavirus ada yang mereda, ada yang tak terkena wabah coronavirus. Sebaiknya anak-anak peserta didik segera masuk sekolah atau kuliah.

Tentu tetap pakai protokoler kesehatan. Untuk memenuhinya, sediakan disinfektan. Atur kursi belajar, manjadi jarak yang jarang. Pakai masker yang standar. Dan lain-lain. Semua, murid juga guru (pengajar).

Memang ada yang berpendapat, tak perlu sekolah tapi harus belajar. Nampaknya hanya tertentu yang bisa.

Bagi yang ada kelemahan, motivasi belajar kurang kuat. Perlu dilatih belajar di sekolah. Ketemu guru atau dosen. Untuk belajar, mentauladani guru atau dosen. Tidak kluyuran, memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.

Pedidikan penting untuk dirinya dan bangsa.
Semoga semua sehat jasmani rohani. Cerdas pikiran, qolbu, dan trampil. Positif.
Salam sehat selalu.
(GeSa)

Posting Komentar

0 Komentar