APENSO INDONESIA

header ads

BUTUH MAJU



BUTUH MAJU


Oleh : Gempur Santoso


Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati. Artinya sudah tidak bisa ditawar lagi, segi teretorial, dasar negara, dan bentuk negara ini dan lainnya. Itu bangsa Indonesia jangan sampai negara Indonesia pecah belah. Walau berbeda-beda tetap utuh, Indonesia.

Bahkan kaum nadliyin menyebut PBNU. Dibuat, artinya P adalah Pancasila. B artinya Bhineka Tunggal Ika. N artinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. U artinya Undang-Undang Dasar 1945.

PBNU (Pengurus Besar Nahdatul Ulama).

Bung Karno. Pada tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidatonya, dapat dikatakan  memberikan opsi sebagai dasar negara. Konsep Pancasila, konsep Trisila, dan konsep Ekasila. Bangsa Indonesia memilih Pancasila.

Pacasila sebagai dasar negara kita. Atas konsep Bung Karno, Pancasila lahirnya 1 Juni 1945 itu terus dibahas untuk penyempurnaan butuh waktu sekitar 18 hari. Penyempurnaan tata bahasa, penyempurnaan tata letak sila (dasar). Akhirnya sempurna seperti yang tertulis dan tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.

Sebelumnya. Piagam Jakarta, masih tertulis "menjalankan syariat Islam". Karena Indonesia bangsanya yang memeluk agama Islam tidak semua, majemuk, ada agama selain Islam dan kepercayaan yang lain, juga banyak. Sila pertama disempurnakan menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Jelas Indonesia adalah bangsanya religi (berTuhan) sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Wajib dijalani oleh masing-masing. Seberapa besar tingkat relegious gengan Yang Maha Pencipta, yang tahu dirinya masing-masing.

Ediologi negara telah selasai, sempurna. Termaktup di pembukaan UUD 1945.

Masa lalu. Siapapun punya masa lalu. Masa lalu ada yang indah. Ada yang suram. Tak ada yang mutlak sempurna.

Indonesia juga begitu. Apalagi saat melawan penjajah, dan baru merdeka. Tapi bangsa Indonesia sudah memilih dan sepakat Pancasila sebagai dasar negara. Sudah baik. Dijalankan terus dasar negara itu.

Isu ideologi adalah masa lalu. Selesai. Korban isu ediologi, dulu, sangat banyak. Korban manusia dan harta benda. Bangsa Indonesia sudah phobia dengan hal itu. Semoga tak terulang.

Walau terombang ambing, berbagai pemberontakan. Tetap bangsa dan negara Indonesia berideologi Pancasila, diberi tetenger "Hari Kesaktian Pancasila". Sampai saat ini selalu diperingati.

Kini, kalau ada yang membentuk isu ideologi. Sudah tidak laku. Masa lalu. Sudah tak butuh isu (hoax) yang direkayasa. Bangsa Indonesia sudah berideologi Pancasila.

Pembuat isu ideologi hanyalah akan membuat ketidaknyamanan rakyat saja. Pembuat isu ideologi hanyalah bentukan yang mengacaukan. Mungkin tujuannya rakyat menjadi seolah tidak aman. Kalau situasi tidak aman dan tidak yaman. Biasanya munculah pahlawan keamanan, kenyamanan atau konsep lainnya. Kekuasan.

Konstitusi, tata negara, telah mengatur itu. Reformasi kepemimpinan. Demokrasi. Tidak butuh isu (hoax).

Reformasi kepemimpinan telah berpedoman konstitusi yang ada, tata negara. Agar bangsa Indonesia tidak kesruh, bisa bekerja (berkarya) sesuai talentanya.

Semua pemimpin pada tingkatan apa saja, ada masa baktinya. Ada batas pensiunnya. Pasti suatu saat, leren (selesai).

Saat tampil menjadi pemimpin ya..harus bisa, sesuai tanggungjawabnya. "Jangan aji mumpung".

Padahal isu ideologi bentukan itu tak punya pengaruh apa-apa. Untuk rakyat Indonesia saat ini. Rakyat sudah pandai. Isu hanyalah isu (hoax). Sudah "Pancasila harga mati".

Mungkin perlu isu yang lain, yang benar, membuat bangsa ini maju.

Urusan manusia lebih penting. Kerena, semua  manusia diciptakan oleh Tuhan yang Maha Pencipta. Meghina apalagi "membunuh" manusia, itu sama dengan menghina Tuhan sebagai penciptanya.

Membuat isu ideologi hoax hanyalah "ludrukan". Rakyat sudah biasa nonton (melihat) dan mendengarkan "ludruk" (kesenian rakyat). "Ludrukan" hanyalah hiburan rakyat yang memahamkan semata.

Ada tembang (lagu). Bunyinya "ora pingin ngena ngene, butuhe mung nyambut gawe" (tidak ingin neko neko, butuhnya itu bisa bekerja). Itulah lagunya rakyat, kadang muncul di kesenian ludruk, kadang muncul di kesenian wayang. Wayang kulit ataupun wayang orang. Semoga kesenian budaya termasuk budaya kehidupan kita makin modern dan berdaulat.

Salam merdeka dan sehat selalu.
(GeSa)








Posting Komentar

0 Komentar