APENSO INDONESIA

header ads

LEBARAN PENUH MAKNA (LPM)

LEBARAN PENUH MAKNA (LPM) 
Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism
Apenso Indonesia


Dalam lingkungan Akademis singkatan LPM memiliki kepanjangan Lembaga Pengabdian Masyarakat dan di kalangan Komunitas LPM mempunyai pengertian Lembaga Pengkajian Masyarakat.

Perbedaan menyolok singkatan LPM di era pandemi Covid-19 dapat diuraikan menjadi Lebaran Penuh Makna.

Lebaran tahun ini tidak hanya memiliki kesan tersendiri dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena apa? Situasi lebaran tahun ini diwarnai Gerakan Tutup Pintu (GTM).

Biasanya seusai melaksanakan Sholat Ied, keluarga dan tetangga banyak yang berkunjung ke tokoh masyakarat dan orang tua guna bersilaturrahim memohon maaf sekaligus meminta dan memberi maaf.

Dengan adanya GTM berjabat tangan dan saling memaafkan praktis ditiadakan dan alternatifnya harus menggunakan media komunikasi diantaranya Handphone dan medsos.

"Teknologi semakin maju peradaban semakin Jauh dari Kepatutan"

Untaian kata bijak itu memang sesuai dengan kondisi lebaran era pandemi Covid-19 yang mengharuskan kalangan masyarakat berlebaran di rumah dengan menutup pintu.

Apabila dirujuk memang kurang patut meminta maaf kepada orang tua dengan perangkat komunikasi dan tatap muka padahal kepada orang tua. Namun kondisi dan situasi mengharuskan seseorang menjaga jarak dan tidak berkelompok untuk menghidari penularan Virus Covid-19 yang misterius dan mendunia.

Menangguhkan nilai kepatutan demi menjaga kesehatan tidak terlepas kesadaran yang tinggi dan menuntut keikhlasan demi memutus mata rantai virus generasi terbaru.

Menyangkut pandemi Virus Covid-19 membawa pranata sosial dalam bermasyarakat cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, dan menjaga imun tetap stabil. Disisi lain, berkait dengan Lebaran Penuh Makna (LPM) meski harus mematuhi Gerakan Tutup Pintu (GTM) namun yang paling penting berpikir positif.

"Biar Pintu tertutup hendaknya Hati tetap terbuka" Selamat Idul Fitri 1441 Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Posting Komentar

0 Komentar