APENSO INDONESIA

header ads

DIALOG GARENG PETRUK(DIGARUK): PETRUK KORBAN GEDUNG AMBRUK

DIALOG GARENG PETRUK(DIGARUK):

PETRUK KORBAN GEDUNG AMBRUK
Oleh: Kris Mariyono
Director Jurnalism
APENSOINDONESIA.COM


Kang Gareng merasa sedih dan perihatin terkait robohnya gedung Sekolah Dasar hingga menelan korban. Kang Gareng tidak habis pikir saat membayangkan gedung sekolah yang beberapa  ruangnya untuk proses belajar tiba-tiba roboh .

"Untung Truk awakmu tidak sampai.mengalami luka parah hanya lecet saja tidak sampai patah tulang seandainya tulang rahangmu atau tulang belakangmu patah...apa kata dunia " Ujar Kang Gareng ketika menjenguk Petruk yang terkena imbas robohnya gedung sekolah.

"Ke Surabaya beli gabah ..Ya namanya musibah Kang ya harus kita terima dan harus tetap bersabar" Ungkap Petruk saat terjadi musibah dirinya berada diteras Sekolah.

"Sebenarnya saya mau masuk kelas tapi gara gara sepatu saya basah gara-gara terperosok di selokan akhirnya berdiri di teras " Imbuh Petruk yang tercatat selaku Pemantau Sekolah Negeri (PSN).

"Hansip bawa pentung ...sip namanya nasib lagi untung ..seandainya kamu jadi masuk sekolah ...wuah Truk rumahmu  ramai orang ...banyak ucapan karangan bunga .." Tutur Kang Gareng sembari memandang tajam Petruk tanpa basa-basi.

"Iya kang ...ramai orang dan banyak ucapan berkabung , tidak apa-apa kalau itu acara pernikahan atau sunatan ..lha ini acara berduka cita...terus kamu senang kang dapat bagian warisan ya .." Kata Petruk bernada pilu.

"Truk jangan salah sangka ..salah duga ..bukan masalah warisan ..tapi masalah tanggungjawab ..kau kira kamu meninggalkan alam fana saya gembira ...tambah sedih..tambah pusing.." Jelas Kang Gareng penuh semangat .

"Kenapa pusing..Kang ..kalau pusing bajumu ya dibalik saja..namanya musibah siapa mau ..ya bersyukurlah kita masih berkumpul ." Ucap Petruk yang merasa bersyukur hanya mendapatkan luka ringan dikakinya.

"Ya Truk melalui musibah gedung sekolah roboh perlunya kita bercermin dan berinteropeksi baik untuk diri sendiri maupun orang lain " Tutur Kang Gareng penuh diplomasi seperti anggota Dewan .

"Bentul dicampur brokali ...bentul sekali ..e betul sekali ..ya kang pentingnya perencanaan yang matang jika mau membangun gedung sekolah ..gedung untuk upaya mencerdaskan bangsa ..mohon dipikirkan...jangan selalu dikurangi bahan bakunya ..." Beber Petruk sembari membasuh air matanya.

"Truk ..jangan menangis ...sebenarnya bahan bakunya tidak dikurangi tetap seperti dalam proposal..cuma kualitasnya yang diturunkan dari A menjadi bahkan C" Tukas Kang Gareng yang pernah menjadi  konsultan Kontraktor Jembatan.

"Ya kang ..jangan selalu berprasangka buruk..mungkin sudah waktunya roboh ...bukan karena dikurangi bahannya, memang digaransi pendek ..supaya ada proyek baru " Jelas Petruk sembari tersenyum.

"Ojok Sembrono Truk ...jaga mulutmu..jaga kebersamaan ...demi bangsa.." Tandas Kang Gareng sembari meninggalkan Petruk di kamar tidur.

"Gelodaaak ..daaak ...suara lemari terjatuh disenggol Kang Gareng."Kang awas lemarinya ..roboh...jalan hati-hati" Kata Petruk sambil menatap lemari yang jatuh alias roboh.

"Hayooo kang harus bertanggung jawab ada korban meninggal lho ..banyak sekali .." Tambah Petruk serius.

"Lho lemari roboh..korban apa maning"Tukas Kang Gareng.

"Lha itu puluhan semut dan kecoa yang tertindih lemari" Ujar Petruk teriring senyum.

"Wyallah ..korban semut...ajur jur..jur.." Kilah Kang Gareng sembari melangkah keluar rumah.


Efek lemahnya perawatan preventif. (Km)

Posting Komentar

0 Komentar