APENSO INDONESIA

header ads

REKTOR ASING - UNIVERSITAS TELOR AYAM HORN

OPINI:

REKTOR ASING - UNIVERSITAS TELOR AYAM HORN
Oleh: Gempur Santoso

Cipto, roso, karso itu konsep pendidikan filsafat Jawa. Kognitif, afektif, psikomotor itu konsepnya Bloom (filosof asing).
Cipto (mencipta/pikiran/akal)/kognitif, roso (rasa/perasaan/hati)/afektif. Karso (karsa, berbuat, perbuatan/prilaku)/psikomotor.

Filsafat Jawa dg taksonomi Bloom hampir mirip. Itu konsep pendidikan untuk mendidik (membetuk) manusia. Karena dalam diri manusia terdapat daya akal, daya qolbu, daya hidup. Semua daya itu dididik agar tidak menyimpang dari norma. Dan, perlu pedididikan. Norma itu bisa norma agama maupun norma budaya.

Materinya itu. Caranya, menurut konsep filosof Jawa, 5N: Ndelok (melihat), Ngrungokno (medengar), Nulis, Niteni (mengingat), Ngubah (mengembangkan /inovasi/meramu).

Untuk memudahkan materi dari guru, perlu interaksi dengan murid, diperlukan media. Biasa disebut media pembelajaran. Alat alat media mengajar. Bisa papan tulis, kapur/spidol, OHP, slide, media visual, audio visual, multimedia. Itu perkembangannya. Terakhir, menggunakan audio visual online. Semua tetap disebut media pembelajaran. Penggunaannya disesuaikan.

Saat ini, muncul kampus (Universitas) Siber Asia berbasis online. Rektornya Jang Youn Cho dari Korea Selatan. Oleh Menristekdikti, bapak Mohamad Nasir, rektor itu merupakan rektor impor yang pertama. Tujuannya agar banyak orang asing bersedia kuliah di Indonesia.

Universitas berbasis online atau ciber. Bisa disebut berbasis media pembelajaran media online. Kini mulai semarak setelah ditemukan internet. Kontek face to face antar manusia berkurang bahkan tak ada.

Interaksinya pakai layar monitor media online. Jika telah memenuhi syarat SKS (satuan kredit semester) mata kuliah dan syarat lainnya. Tentu bisa dinyatakan lulus, diberi ijasah ataupun gelar.

Kuliah atau belajar interaksinya tanpa ketemu orangnya (tanpa kontek), cukup melalui media online, bisa lulus bergelar.

Jaman sekarang sdh seperti itu. Tidak hanya kuliah.

Telor pun begitu. Ayam petelor, horn, bisa bertelur tanpa interaksi (kontek) dengan ayam jago, pun bisa bertelor. Bahkan Cina bisa membuat telor ayam tanpa ayam.

Kalau ayam kampung tidak bigitu, ada interaksi (kontek) ayam babon dengan jago. Kemudian babonnya bertelor.

Ayam kampung merasakan nikmatnya kontek interaksi. Ayam horn pakai media konsentrat makanan ayam.

Tinggal pilih, telor yang mana. Pakai nikmat atau hambar tanpa nikmat.

Semua bisa lulus bertelor gelar.

Sayangnya telor ayam horn tak bisa ditetaskan.

(GeSa)





Posting Komentar

0 Komentar