APENSO INDONESIA

header ads

TOL DAN KEPADATAN PENGHUNI KOTA

Opini:

TOL DAN KEPADATAN PENGHUNI KOTA
Oleh: Gempur Santoso

Dari Sidoarjo lewat tol menuju Kediri kabupaten bagian paling utara.. Turun tol Jombang. Lanjut Tembelang, Tambak Beras, Jati Pelem, terus ke selatan. Sampai Kali Konto, selatannya sudah Kunjang Kab Kediri.

Dari rumah Sidoarjo sampai dengan rumah Kediri menempuh waktu 1 jam 20 menit. Lancar. Ini H -2 lebaran. Saat hari biasa juga waktu tempuhnya hampir sama. Kecepatan mobil sekitar 70 km/jam dalam tol. Volume kedaraan di tol lebih banyak dibanding hari biasa. Laju kendaraan lancar.

Berkat jalan tol. Perjalanan menjadi lebih cepat sekitar 50%. Kalau dari tarif tol memang relatif mahal. Juga kualitas jalan agak bergelombang. Kalau kualitas di bagian antara setelah Waru Gunung sampai turun tol Waru, bagus. Semen beton eser keras dilapisi aspal. Nyaman, rata halus, membuat suara ban roda tak bising.

Dari Sidoarjo ke Kediri turun tol Jombang  PP mengabiskan biaya: tarif tol PP Rp. 130 ribu. Bensin PP rp 100 rb. Total sekali PP Rp 230 ribu. Jika sebulan dihitung 26 hari, menghabiskan dana= rp 5,980 juta. Tranpot saja sudah melebihi UMK Surabaya sekitar rp 3 jutaan.

Orang dari daerah luar Surabaya bekerja di Surabaya. Walau naik tol waktu  lebih cepat. Tetap memilih kos atau kontrak. Sebab tarif tol masih terlalu mahal, tak seimbang gaji kerja. Maka tol tak bisa atau belum bisa mengurangi kepadatan (ngrumpel) penduduk luar kota yg bekerja di Surabaya.

Semoga ada redasain tarif tol, mencairkan kepadatan penghuni kota Surabaya.
(GeSa)

Posting Komentar

0 Komentar