APENSO INDONESIA

header ads

MEMULIHKAN KEJENGKELAN RAKYAT AGAR TETAP SEHAT LAHIR BATIN

Catatan:

MEMULIHKAN KEJENGKELAN RAKYAT AGAR TETAP SEHAT LAHIR BATIN

Oleh: Gempur Santoso

Pesta demokrasi atau pemilu memang menimbulkan berbagai macam.  Ada yang menang, ada yang kalah, ada yang senang, juga ada yang jengkel, marah, dan sebagainya. Di mana mana demokrasi pilsung begitu.

Penyemangat terhadap jago yang dipertandingkan pasti ada. Tidak hanya demokrasi pelsung. Penyemangat sepak bola pun begitu, menyemangati jago kesebelasan yang dipertandingkan.

Dalam kerumunan orang banyak, disemangati, memang emosional lebih menonjol daripada rasional. Saat sendirian berpikir rasional lebih dominan dan emosional terhindarkan.

Pertunjukan menarik saat demokrasi pilpres di Amerika Serikat (AS) yang lalu. Suara Hellery Clinton lebih banyak dari pada Donal Trump. Tapi kemenangan yg jadi presiden adalah Donald Tramp. Mengapa?, karena jumlah kemenagan suara di distrik negara AS lebih banyak Tramp. Nah....secara konstitusional menang Trump.

Tentu pendukung Hallary Clonton banyak yang marah, jengkel, eman (menyayangkan) atau emosi dan emosi memuncak.

Ada lembaga non-goverment (LSM) ijin untuk menanggulangi rakyat yang jengkel berlebihan. Masif. Agar rakyat tidak tertekan dan tidak menjadi "gila" atau sakit jiwa. Bentuknya:  membuat beberapa boneka Donal Trump dari sejenis spon (empuk), ditaruh di gledekan (trolly) digeret (ditarik)

Mereka, rakyat yang jengkal terhadap Donal Trump dipersilahkan melampiaskan kejengkelannya pada boneka itu. Boneka Donal Trump: ditendang, ada yang menempeleng, apa sajalah. Sialahkan sepuasnya menendang atau mencaci maki atau berkata apa saja terhadap Trump sampai kejengkalannya mereda bahkan tidak jengkel lagi. Bahkan ada yang membakar boneka Trump.

Dengan demikian rakyat tidak menjadi depresi, tidak sakit jiwa, tidak gila. Rakyat AS akan menjadi tetap sehat lahir maupun batin. Rakyat sehat negara jadi sehat.

Apa jadinya jika rakyat jengkel, ditangkap polisi, dihukum. Seperti pepatah "sudah jatuh ketimpa tangga". Masif. Rakyat jadi tertekan, suasana negara jadi menakutkan. Rakyat jengkel, depreasi, sakit jiwa "gila". Rakyat menjadi tidak sehat jasmani dan rohani. Rakyat sakit negara jadi sakit. Terjadi di negara sakit, akut.

(GeSa)


Posting Komentar

0 Komentar