APENSO INDONESIA

header ads

KIKIL LODEH


KIKIL LODEH 

Oleh: Gempur Santoso

Kikil ini memiliki khas. Tidak seperti kikil di warung padang. Tidak seperti masakan kikil pada umumnya, bumbu kiler kiler. Kikil ini dicampur dengan sayur lodeh. Sayur lodeh markisah. Mak yus. Kikil khas Jombang.

Saat saya dari Surabaya manuju Pare. Di Jombang, setelah nyabrang rel stasiun Jombang jalan arah Pare, kanan jalan. Tepatnya Mojosono setelah gerdu papak perempatan Diwek, kanan jalan. Ada tiga warung kikil. Dari arah utara, warung kikil warna merah, biru, dan kuning.

Saya mencoba yang warung kikil warna merah. Ternyata satu piring kikilnya cuma 1 potong, yang lain daging empal, paru atau kebuk. Di warung kikil warna biru, wow kikilnya banyak sekali, tak dihitung, oleh penjual di serok begitu saja pakai irus, mak crot. Bisa juga tambah empal, paru atau kebuk. Warung kikil yg warna kuning, belum mencoba, kapan kapan kalau lewat Jombang lagi.

Di warung kikil warna biru, saya lebih puas, kikilnya terasa, banyak, segar. Warungnya bu Ida. Bu Ida turunan kedua dari penjual kikil pertama yakni ibunya, sudah wafat. Kata bu Ida, ibunya di sini pertama kali penjual kikil seperti ini. Sejak bu Ida masih kecil, dan membantu ibunya jualan kikil di tempat ini.

Pada setiap bulan puasa. Warung kikil tetap buka, saat malam hari. Siang hari tutup. Di luar bulan puasa ramadhan, siang malam buka terus. Malam sampai pukul 1 malam, esoknya buka lagi mulai pukul 9 pagi. Tutup siang hari, selain berpuasa juga menghormati yang sedang berpuasa.

Semangat kerja bu Ida terletak di perhiasan yang dipakainya. Yaa...memang wanita kesukaannya adalah emas emasan, perhiasan.
(GeSa)

Posting Komentar

0 Komentar