APENSO INDONESIA

header ads

PEMRAKARSA BISNIS, PENSIUN JADI BURUH

PEMRAKARSA BISNIS, PENSIUN JADI BURUH

Oleh: Gempur Santoso
Managing Direktur Apenso

Sejak sekitar 10 tahun lalu, baru kali ini saya ketemu Dedi. Anak muda tidak banyak bicara, sederhana, kumus kumus hitam, sandal jepit, pakaian seadanya, konsisten. Dia sebagai karyawan percetakan. Dia bagian ambil order dan mengantarkan hasil cetakan. Kalkulasi biaya cetak dia juga bisa menghitung, nunggu di SMS. Termasuk bisa menentukan berapa hari hasil cetakan selesai.

Saat itu pernah ditunjukan ke saya. Di balik celana dia terdapat kateter yang tersambung dengan kanthong kemihnya. Kateter diikat di perutnya. Dia memberitahu kalau keadaannya dalam perawatan luka di kantong kemih. Dia tetap bekerja karena tuntutan membatu ekonomi keluarga orang tua. Saat itu Dedi masih bujang.

Majalah (jurnal) ilmiah, penggandaan buku dan sebagainya saya selalu minta tolong ke Dedi. Setelah saya pindah lembaga, tak lagi kontak Dedi. Lembaga baru ini tak ada order terkait cetak mencetak penggandaan. Tak terasa itu 10 tahun yang lalu.

Belakangan ini. Beberapa hari yang lalu, Dedi SMS ke saya. Menanyakan sekaligus menawarkan "apa ada order cetak pak....saya sudah mendirikan usaha sendiri", kata Dedi. Oke besuk ke kampus ya, jawab saya spontan. Selain ingin ketemu Dedi juga biar ada urusan. Buku yang saya susun, untuk dapat dicetak di percetakan baru milik Dedi.

Esoknya Dedi datang. Berpakaian rapi, bersepatu. Penampilan jauh beda dengan 10 tahun lalu.

Dedi sudah nikah, punya anak satu. Buat usaha percetakan dibantu istri. Omset usahanya bisa sekitar 50 juta perbulan.

Dia konsisten pada percetakan. Saat ini tidak hanya menerima order cetak yang terkait kertas saja. Tapi, mecetak merk tas, nyablon kaos dan lain lain terkait percetakan.

Dedi sudah punya karyawan 3 orang. Istri Dedi mengelola di rumah. Dedi tetap ngururusi mencar order dan melayani konsumen agar tetap puas.

Apa alasanmu keluar dari sebagai karyawan, terus buka usaha sendiri, Ded. Tanya saya. Ya, "istri yang mendorong, kenalan saya yang biasa order cetak banyak. Oleh istri saya tak boleh jadi buruh, berusaha jadi juragan. Walau masih belum besar", jawab Dedi. Selamat Ded, lanjutkan jalankan jika ada kesulitan di tengah perjalanan pasti ada jalan (Gesa, Apenso)



Posting Komentar

0 Komentar